Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Inovasi Pembelajaran Digital, Guru Didorong Kuasai Gamifikasi Berbasis AI

Semarang, 24 April 2025 — Pentingnya integrasi kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pendidikan menjadi sorotan utama dalam pelatihan bertajuk Gamifikasi dengan AI dalam Pembelajaran yang diselenggarakan oleh SLCC PGRI Jawa Tengah, Kamis (24/4). Dalam sesi yang berlangsung secara daring ini, para guru didorong untuk lebih kreatif menggunakan platform gamifikasi berbasis teknologi guna meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dr. Saptono Nugrohadi, M.Pd., M.Si., selaku Ketua SLCC PGRI Jawa Tengah, menegaskan bahwa adaptasi inovasi teknologi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan.

“Teknologi seperti Quizizz dan aplikasi gamifikasi berbasis AI lainnya bukan sekadar alat, tetapi jembatan menuju pembelajaran yang lebih bermakna dan kolaboratif,” ujarnya saat membuka acara.

Pelatihan ini menjadi bagian dari program Smart Learning and Character Center - SLCC yang berfokus pada sinergi berbagi praktik baik antar guru untuk menghadapi era transformasi digital di sektor pendidikan.

Dalam paparannya, Noralia Purwa Yunita, S.Pd., M.Pd., sebagai narasumber utama, menjelaskan pentingnya guru memahami perbedaan mendasar antara AI dan generative AI.

“AI membantu menemukan pola dan mengambil keputusan, seperti yang dilakukan Google Assistant atau sistem navigasi. Sementara generative AI, seperti ChatGPT atau Gemini, mampu menciptakan konten baru berdasarkan data besar yang telah dikumpulkan,” ungkap Noralia.

Ia menambahkan bahwa pemanfaatan AI dalam pendidikan harus disertai teknik prompting yang efektif. Dengan teknik yang tepat, guru dapat menghasilkan soal-soal berbasis literasi tinggi secara otomatis, memudahkan dalam pembuatan asesmen yang kontekstual dan relevan.

“Trik prompting yang efektif mencakup penyebutan persona, tugas spesifik, format keluaran, dan batasan konteks. Ini agar jawaban yang diberikan AI langsung sesuai dengan kebutuhan pembelajaran,” paparnya.

Dalam sesi praktik, Noralia mendemonstrasikan penggunaan aplikasi Genially untuk membuat game edukatif berbasis template gratis, serta mengintegrasikan konten soal yang dibuat melalui Gemini AI. Ia menekankan bahwa dengan mengoptimalkan teknologi ini, guru dapat menghemat waktu dalam merancang materi tanpa mengurangi kualitas pembelajaran.

Sesi pelatihan juga memperkenalkan berbagai jenis output AI, seperti text-to-image menggunakan DALL·E, text-to-video dengan Azure AI Video Indexer, hingga pemanfaatan Copilot untuk pembuatan teks berbasis Microsoft AI. Noralia mengingatkan, untuk menggunakan sebagian besar platform tersebut, guru harus memiliki akun Microsoft.

“ChatGPT fleksibel, bisa menggunakan akun Microsoft atau Google. Tapi untuk Copilot, Cloudy, Azure, itu semua berbasis Microsoft,” tegasnya.

Di akhir sesi, Dr. Saptono kembali mengajak para guru untuk tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga inovator pembelajaran.

“Jangan hanya menggunakan AI sebagai jalan pintas. Manfaatkan untuk memperkaya kreativitas dan mempercepat kerja edukatif kita,” pesannya.

Pelatihan ini menjadi momentum penting bagi para pendidik untuk membangun ekosistem pembelajaran yang lebih kreatif, adaptif, dan berbasis data, sejalan dengan visi SLCC PGRI Jawa Tengah sebagai pusat pengembangan guru berbasis teknologi berdaya saing global.

Posting Komentar

0 Komentar