Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Halalbihalal PGRI Jawa Tengah 1446 H: Menguatkan Silaturahmi, Meneguhkan Harmoni

Semarang – Sabtu, 12 April 2025 Balairung Universitas PGRI Semarang menjadi saksi pertemuan penuh hangat dan makna dalam Halalbihalal 1446 H yang diselenggarakan oleh PGRI Provinsi Jawa Tengah. Mengusung tema “Menguatkan Silaturahmi, Meneguhkan Harmoni”, acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, mulai dari Sekda Provinsi Jawa Tengah Sumarno, S.E., M.M. yang hadir mewakili Gubernur, hingga Ketua Umum PB PGRI Prof. Unifah Rosyidi, M.Pd., serta jajaran Forkompimda dan para Rektor perguruan tinggi ternama.

Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah, Dr. H. Muhdi, S.H., M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini. Ia membuka dengan ucapan hangat: “Alhamdulillah, pagi hari ini kita bisa hadir dan hampir semua komponen di Jawa Tengah hadir. Ini adalah forum yang luar biasa.”

Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat silaturahmi antaranggota PGRI, pemerintah, dan masyarakat. “Dengan cara seperti ini, kita bisa saling memaafkan dan bersilaturahmi. Tidak mudah bertemu satu per satu, tapi dalam forum ini kita bisa bertemu langsung,” lanjut Dr. Muhdi.

Guru adalah Kata Kunci

Dalam pidatonya, Dr. Muhdi menegaskan bahwa pendidikan berkualitas dan merata hanya bisa terwujud jika keberpihakan terhadap guru diperkuat. Ia mengatakan, “Program penting dari Pak Prabowo tentang SDM Unggul kuncinya hanya ada di pendidikan. Dan pendidikan yang bermutu dan merata kuncinya ada pada guru.”

PGRI Jawa Tengah, lanjutnya, siap menjadi mitra aktif pemerintah provinsi dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru. Ia juga menekankan keunikan organisasi PGRI yang selama ini mampu menyelenggarakan pelatihan dan kegiatan pengembangan profesi secara mandiri dan tanpa pungutan.

“Nyaris semua kegiatan PGRI Jawa Tengah itu gratis, tidak ada yang berbayar. Kami ingin menjadi organisasi yang benar-benar hadir untuk guru,” jelasnya.

Tantangan dan Harapan Pendidikan Jawa Tengah

Dalam kesempatan itu, Dr. Muhdi juga menyampaikan kondisi nyata di lapangan terkait kekurangan guru di banyak sekolah menengah. Ia mengingatkan pentingnya rekrutmen guru yang terencana untuk mengantisipasi gelombang pensiun massal.

“Kami keliling ke sekolah-sekolah. Hampir semua menyampaikan bahwa tahun depan akan banyak yang pensiun. Artinya, kita harus bersiap dari sekarang, karena model pengangkatan honorer sudah tidak diperbolehkan lagi,” ujarnya.

Ia berharap agar pengangkatan ASN guru bisa dilakukan secara terstruktur dan proaktif agar tidak mengganggu kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah.

PGRI Jawa Tengah: Organisasi Mandiri dan Aktif

Dalam forum yang juga menjadi ajang penguatan soliditas organisasi, Dr. Muhdi melaporkan bahwa kepengurusan baru PGRI Provinsi Jawa Tengah periode 2024–2029 telah terbentuk secara lengkap hingga tingkat kabupaten/kota.

“Kami sampaikan selamat kepada pengurus baru. Mari kita tingkatkan kinerja, berikan layanan terbaik kepada guru dan tenaga kependidikan dalam mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua,” pesannya.

Ia juga menyebut bahwa PGRI Jawa Tengah tetap menjadi salah satu organisasi guru terbesar dan paling aktif di Indonesia dengan jumlah anggota mencapai lebih dari 270 ribu orang. “Kami sudah buktikan saat menyelenggarakan HUT PGRI tingkat nasional di Semarang. 15 ribu orang hadir, semua dikelola secara mandiri,” kenangnya.

Harmoni dan Kolaborasi Menuju Pendidikan Merata

Acara Halalbihalal ini tidak hanya menjadi simbol penguatan silaturahmi, tetapi juga ajakan untuk menyatukan langkah demi pendidikan Jawa Tengah yang lebih maju.

“Mari kita terus rajut kebersamaan untuk Jawa Tengah yang lebih baik. Pendidikan yang bermutu dan merata tidak akan terwujud tanpa harmoni di antara kita semua,” pungkas Dr. Muhdi menutup sambutannya.

Posting Komentar

0 Komentar