Blora, 20 Maret 2025 — Menjelang Idul Fitri, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Blora menegaskan pentingnya peningkatan spiritualitas dan profesionalisme guru dalam menjalankan tugas pendidik di tengah bulan suci Ramadan. Hal ini disampaikan oleh Ketua PGRI Blora, Yatni, S.Pd., M.Pd., dalam siaran program NGOBRUS: Ngobrol Update Seputar Pendidikan bareng PGRI Jawa Tengah yang disiarkan melalui Apradio Semarang dan kanal YouTube resmi PGRI Jateng.
Dalam dialog berdurasi 25 menit tersebut, Yatni menyampaikan bahwa selama Ramadan, PGRI Blora tetap aktif menyelenggarakan berbagai program keagamaan dan sosial. Beberapa di antaranya adalah Khotmil Qur’an, santunan anak yatim, dan peringatan Nuzulul Qur’an yang diselenggarakan di seluruh cabang.
“Ramadan bukan hanya momen ibadah, tapi juga momentum untuk refleksi spiritual dan kinerja guru. Kita tetap harus kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas,” ujar Yatni menekankan filosofi “Empat AS” yang kini menjadi prinsip kerja guru-guru Blora.
Tak hanya menyoroti program internal, Yatni juga menyampaikan pentingnya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Ia mendorong adanya MOU (nota kesepahaman) antara sekolah dan wali murid dalam penerimaan siswa baru agar tercipta ruang mendidik yang aman dan kondusif bagi guru.
Lebih lanjut, ia menyinggung perlunya RUU Perlindungan Guru untuk melindungi pendidik dari jeratan hukum dalam praktik pembelajaran yang bermuatan nilai dan disiplin. Ia menyayangkan masih adanya guru yang tersandung hukum karena kesalahpahaman dalam menangani siswa.
“Kami sedang merancang pelatihan dan sosialisasi kode etik guru serta kerja sama dengan kejaksaan dan kepolisian. Kami ingin guru tak lagi menjadi subjek ketakutan ketika harus mendisiplinkan siswa,” tegas Yatni.
Terkait kinerja pendidikan di Blora, PGRI Blora terus menjalin komunikasi aktif dengan Dinas Pendidikan setempat dan berbagai pihak dalam mengevaluasi mutu pembelajaran dan kondisi guru. Salah satu fokus adalah peningkatan literasi hukum guru dan advokasi preventif agar pendidikan tetap berjalan secara profesional dan aman.
Meski Ramadan adalah bulan puasa, aktivitas pembelajaran dan refleksi tetap berjalan. Tradisi pesantren kilat, gebyar Ramadan, serta kegiatan zakat dan berbagi takjil menjadi bagian penting dalam pembentukan karakter siswa.
“Kualitas pengajaran selama Ramadan justru menjadi pendadaran spiritual yang kuat bagi guru dan siswa. Kami ingin ini terus dilanjutkan hingga setelah Idul Fitri,” tuturnya.
Untuk mendukung perjuangan guru dan gerakan pendidikan bermartabat, melalui kanal resmi:
📌 Website: https://www.pgrijawatengah.com
📲 Instagram: https://www.instagram.com/pgrijateng/
📘 Facebook: https://www.facebook.com/pgrijateng.lontar/
🐦 Twitter: https://twitter.com/pgrijateng
📺 YouTube: https://s.id/HaLym
📞 Pertanyaan dan informasi lebih lanjut: ☎ (024) 8453858 📧 pgrijawatengah@yahoo.co.id
#PGRIBlora #RefleksiRamadan #GuruHebat #EmpatAS #PGRIJateng #RUUPerlindunganGuru #PendidikanKarakter #ApradioSemarang 📚🙏💡
0 Komentar