Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

PGRI Dorong Pendidikan Iklim Berkelanjutan di Asia Tenggara

Jakarta, 12 Maret 2025 – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) terus memperkuat peran guru dalam pendidikan iklim melalui berbagai inisiatif di Asia Tenggara. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah melalui partisipasi dalam program E4STD Climate Justice Series, yang bertujuan untuk memperjuangkan keadilan iklim dan transisi yang berkeadilan di sektor pendidikan.

Dalam konferensi internasional yang digelar pada 2 Desember 2024, PGRI menghadirkan berbagai pembicara ternama, termasuk Prof. Onaro dari IU dan Mr. Anan Singh, serta sembilan narasumber lainnya dari berbagai negara, seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Turki, Nigeria, dan Polandia. Acara ini diikuti oleh 142 peserta secara langsung dan lebih dari 1.000 peserta daring melalui Zoom dan YouTube.

“Kami ingin memastikan bahwa para guru memiliki kapasitas dalam mengajarkan perubahan iklim serta menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini kepada para siswa,” ujar Mega Novita, S.Si., M.Si., M.Nat. Sci., Ph.D., perempuan PGRI dalam acara tersebut.

Langkah Konkret PGRI dalam Pendidikan Iklim

Dalam seminar ini, beberapa tantangan utama perubahan iklim yang dibahas meliputi kesehatan manusia, penyakit menular, masalah pernapasan, ketahanan pangan dan air, serta dampak terhadap kelompok rentan seperti masyarakat berpenghasilan rendah dan anak-anak. PGRI juga menekankan pentingnya aksi nyata dalam menghadapi krisis iklim, termasuk:

Manajemen Perumahan Berkelanjutan: Penggunaan material ramah lingkungan dalam konstruksi.
Kebijakan Tempat Kerja: Penyesuaian jam kerja dan periode istirahat untuk melindungi pekerja dari stres panas. Akses terhadap Layanan Kesehatan: Penyediaan air bersih dan sistem pemurnian yang lebih baik.
Dukungan Ekonomi dan Inovasi: Promosi bisnis berbasis green chemistry untuk transisi ekonomi rendah karbon.
Perlindungan Kelompok Rentan: Penyediaan tempat tinggal tahan bencana dan sistem air yang aman.

Tiga Tuntutan Kunci untuk Pendidikan Iklim Berkualitas

PGRI mengajukan tiga tuntutan utama demi pendidikan iklim yang lebih baik di Indonesia dan Asia Tenggara:

  1. Peningkatan Kapasitas Guru: Pelatihan dan lokakarya berkelanjutan untuk memperkuat literasi iklim di dalam kelas.
  2. Pembangunan Infrastruktur Sekolah Ramah Lingkungan: Pemanfaatan energi terbarukan, sistem konservasi air, serta program keterlibatan siswa dalam kompetisi lingkungan.
  3. Integrasi Pendidikan Iklim ke dalam Kegiatan Ekstrakurikuler: Pendirian klub ekologi, program penghijauan, dan pengelolaan limbah sebagai bagian dari aktivitas sekolah.

Langkah Lanjutan: Green Leaders untuk Masa Depan

PGRI berkomitmen untuk terus memperluas kolaborasi global dalam memperjuangkan pendidikan iklim yang lebih baik. Program U-Climate 2025 telah dirancang dengan format daring dan luring, mencakup 32 jam pelatihan intensif serta tugas proyek kreatif, seperti pembuatan poster dan video edukasi tentang perubahan iklim.

“Kami ingin menciptakan generasi pemimpin hijau (Green Leaders) yang akan membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” tambah Mega Novita.

Dengan adanya upaya ini, PGRI berharap bisa menjadi model bagi sistem pendidikan yang berkelanjutan dan inklusif, serta mendukung guru dan siswa dalam memahami tantangan serta solusi untuk menghadapi perubahan iklim.

Hidup Guru, Hidup PGRI  Solidaritas Yes! 💪🌱🌍

Posting Komentar

0 Komentar