#PGRIJateng #GuruBermutu #PendidikanMaju 🎓📚
📍 Semarang, 22 Februari 2025 – Sidang komisi dalam Konferensi Kerja PGRI Jawa Tengah Masa Bakti XXIII berlangsung dengan pembahasan strategis di lima komisi utama. Setiap komisi membahas aspek krusial bagi organisasi, profesi guru, hingga kesejahteraan tenaga pendidik.
🔹 Komisi A (Organisasi dan Kaderisasi) menyoroti pentingnya digitalisasi organisasi dan pemberdayaan perempuan dalam kepemimpinan PGRI. “Transformasi digital adalah keniscayaan dalam organisasi. PGRI harus adaptif untuk memperkuat keanggotaan,” ujar Dr. H. Maryanto, M.Si.
🔹 Komisi B (Penegakan Kode Etik dan Advokasi) menekankan urgensi perlindungan profesi guru dari kriminalisasi akibat peraturan yang multitafsir. “Guru harus merasa aman dalam menjalankan tugasnya. Advokasi dan bantuan hukum harus diperkuat,” tegas Drs. H. Jumanto, M.Pd.
🔹 Komisi C (Pengembangan Profesi) membahas peningkatan karier guru dan tenaga kependidikan di semua jenjang. “Kami mendorong percepatan sertifikasi dan keseimbangan hak antara guru PNS dan non-PNS,” kata Dr. Saptono Nugrohadi, M.Pd., M.Si.
.jpeg)
🔹 Komisi D (Tata Kelola Keuangan), menurut Drs. H. Wahadi, M.H. mengupayakan transparansi dalam pengelolaan dana organisasi dan pengembangan usaha bagi kesejahteraan anggota.
🔹 Komisi E (Kesejahteraan dan Kominfo) merumuskan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik serta memperkuat komunikasi publik PGRI. “Kami ingin memastikan bahwa suara PGRI semakin luas terdengar dan memperjuangkan hak guru,” ujar Dr. H. Agus Wismanto, B.Sc., S.Pd., M.Pd.
Sidang komisi ini menjadi pijakan penting dalam menyusun program kerja PGRI Jawa Tengah 2025, memastikan organisasi tetap relevan, kuat, dan menjadi mitra strategis dalam peningkatan mutu pendidikan.
🔗 Dukung perjuangan guru Indonesia!
➡️ Like, share, dan subscribe untuk terus mengikuti perkembangan PGRI 🎥👏
0 Komentar