#KonferensiKerjaPGRIJateng #GuruBermutu #PendidikanMaju #SolidaritasPGRI 🎓📚
📍 Semarang, 22 Februari 2025 – Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah, Dr. Muhdi, S.H., M.Hum., menegaskan pentingnya transformasi pendidikan dan kesejahteraan guru dalam Konferensi Kerja Provinsi I PGRI Jawa Tengah Masa Bakti XXIII yang berlangsung di Semarang. Acara ini dihadiri oleh perwakilan Pengurus Besar PGRI, akademisi, serta pengurus PGRI kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
Dalam pidatonya, Dr. Muhdi menyampaikan bahwa konferensi ini digelar segera setelah Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) di Jakarta guna memastikan program kerja yang telah ditetapkan dapat segera dijalankan hingga tingkat kabupaten/kota.
Komitmen Kesejahteraan Guru
Dr. Muhdi menegaskan bahwa PGRI harus tetap menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan guru, termasuk menjaga keberlanjutan Tunjangan Profesi Guru (TPG). Ia mengingatkan bahwa dalam revisi RUU Sisdiknas, tunjangan profesi harus tetap ada dan tidak boleh dihapuskan.
“Jangan sekali-kali mengubah atau menghilangkan tunjangan profesi guru. Ini adalah hak yang harus diperjuangkan!” tegasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya percepatan pengangkatan guru honorer menjadi ASN, di mana lebih dari 200 ribu guru masih menunggu kepastian status mereka. PGRI, bersama dengan pemangku kebijakan, akan terus mengawal agar kebijakan ini berjalan sesuai komitmen awal.
Adaptasi di Era Transisi
Konferensi ini juga membahas bagaimana PGRI Jawa Tengah harus bersiap menghadapi perubahan pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Prabowo Subianto, serta transisi kepemimpinan di Kementerian Pendidikan dari Nadiem Makarim ke Mendikbud yang baru.
“Era baru ini harus kita hadapi dengan kesiapan yang matang. Guru harus menjadi profesional yang adaptif dan pembelajar sejati,” ujarnya.
Muhdi juga menyoroti program Wajib Belajar 13 Tahun sebagai langkah penting dalam meningkatkan angka partisipasi sekolah, di mana PGRI Jawa Tengah memiliki lebih dari 726 lembaga PAUD dan TK yang siap mendukung program ini.
Penghargaan dan Soliditas Organisasi
Dalam kesempatan ini, PGRI Jawa Tengah juga menerima penghargaan dari PB PGRI sebagai organisasi dengan pengelolaan keuangan terbaik. Ia mengapresiasi kerja keras seluruh pengurus kabupaten/kota yang telah melunasi iuran organisasi hingga akhir tahun 2024.
Ia juga mengajak seluruh pengurus untuk tetap menjaga soliditas organisasi dan menghormati perjuangan para pendahulu PGRI yang telah membangun fondasi kuat bagi organisasi ini.
“Jangan pernah lupa bahwa keberhasilan PGRI hari ini adalah hasil perjuangan para senior kita. Mari kita teruskan dengan penuh semangat dan kegembiraan,” pungkasnya.
Perjuangan Tak Berhenti
✔️ Percepatan pengangkatan guru honorer menjadi ASN
✔️ Peningkatan kesejahteraan guru, termasuk revisi RUU Perlindungan Guru
✔️ Dorongan agar sertifikasi guru tahun 2025 dapat berjalan maksimal
💡 Konferensi ini menjadi momentum bagi PGRI Jawa Tengah untuk terus berjuang demi pendidikan yang lebih baik dan kesejahteraan guru yang lebih layak.
🔎 Pantau terus perkembangan kebijakan pendidikan dan perjuangan PGRI Jawa Tengah untuk masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik!
0 Komentar