Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

🎙️ Mencegah & Menangani Kekerasan di Sekolah: Langkah Nyata PGRI

 🏫 Rembang, 6 Februari 2025 – Kekerasan di sekolah masih menjadi ancaman serius bagi dunia pendidikan. Berdasarkan data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), sepanjang tahun 2024 terdapat 293 kasus kekerasan di sekolah dengan tren yang terus meningkat. Fenomena ini tak bisa dibiarkan!

Ketua PGRI Kabupaten Rembang, Isti Chomawati, M.Pd., menegaskan bahwa peran guru, orang tua, dan pemerintah sangat krusial dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman. Dalam wawancara eksklusif bersama Apridio, ia mengungkapkan berbagai faktor penyebab meningkatnya kasus kekerasan, mulai dari pola asuh di rumah, pengaruh teknologi, hingga kurangnya regulasi terhadap akses digital bagi anak-anak.

🔍 Faktor Penyebab Kekerasan di Sekolah

📌 Pola Asuh di Rumah

Anak yang tumbuh dalam keluarga harmonis cenderung memiliki mental lebih kuat dan lebih tahan terhadap pengaruh negatif. Sebaliknya, pola asuh yang kurang baik dapat membuat anak mencari perhatian dengan cara yang salah di sekolah.

📌 Pengaruh Teknologi & Media Sosial

Gadget dan televisi sering menjadi pemicu kekerasan, terutama karena anak-anak mengakses konten yang tidak sesuai usia mereka. Banyak orang tua yang tidak sadar atau bahkan tidak memiliki kontrol terhadap apa yang dikonsumsi anak di dunia digital.

📌 Minimnya Disiplin & Pengawasan di Sekolah

Ketidakhadiran guru saat jam pelajaran kosong, kurangnya kegiatan positif, dan lemahnya pengawasan di sekolah menjadi celah yang sering dimanfaatkan untuk terjadinya tindakan bullying dan kekerasan lainnya.

🚀 Strategi Pencegahan & Penanganan Kekerasan di Sekolah

🎯 Pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan  (TPPK)
Setiap sekolah wajib memiliki tim khusus yang terdiri dari guru, tenaga kependidikan, dan komite sekolah untuk melakukan sosialisasi, pencegahan, dan penanganan kekerasan.

🎯 Peningkatan Kedisiplinan Guru & Siswa

Guru diharapkan datang lebih awal ke sekolah, masuk kelas tepat waktu, dan selalu memantau siswa di jam istirahat serta jam pulang. Dengan begitu, peluang terjadinya kekerasan bisa ditekan.

🎯 Menyediakan Kegiatan Positif

Sekolah perlu memperbanyak ekstrakurikuler dan lomba-lomba yang melibatkan banyak siswa agar mereka tetap aktif dan terhindar dari kegiatan negatif.

🎯 Pendampingan Orang Tua terhadap Anak

Orang tua harus lebih proaktif dalam mengontrol penggunaan gadget anak. Regulasi ketat dari pemerintah untuk membatasi akses konten tidak layak juga sangat diperlukan.

💡 Harapan ke Depan

🔹 Sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga rumah kedua bagi anak-anak.
🔹 Dengan kerja sama antara guru, orang tua, dan pemerintah, kasus kekerasan di sekolah harus bisa ditekan hingga nol.
🔹 Karakter positif anak bangsa harus dibangun sejak dini!

Ketua PGRI Rembang, Isti Chomawati, M.Pd., berharap bahwa dengan kesadaran dan kerja sama semua pihak, kekerasan di sekolah bisa ditekan dan anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang berkarakter Pancasila.

"Jangan sampai sekolah menjadi tempat yang menakutkan bagi anak-anak. Kita semua harus bergerak bersama untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik!" – Isti Chomawati, M.Pd.

Posting Komentar

0 Komentar