SEMARANG, 22 Januari 2025 – PGRI Jawa Tengah menggelar pertemuan pertama dalam Diklat Rumah Pendidikan, yang menghadirkan Dr. Katarina Herwanti, M.Pd., selaku Ketua Biro Pengembangan Profesi, sebagai narasumber utama. Acara ini dipandu oleh Yusep Kurniawan, S.Pd., M.Pd., dari SLCC PGRI Jawa Tengah. Diskusi ini menjadi momen krusial dalam memahami konsep dan manfaat platform Rumah Pendidikan, yang kini dihadirkan sebagai solusi integrasi layanan digital pendidikan di Indonesia.
Astaacita: 8 Misi Besar untuk Pendidikan Nasional 📌
Dalam pemaparannya, Dr. Katarina menyoroti Astaacita, delapan misi besar dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang mencakup:
Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia
Mendorong kemandirian bangsa dalam sektor pangan, energi, dan ekonomi kreatif
Memperkuat pembangunan SDM dalam sains, teknologi, pendidikan, dan kesehatan
Meningkatkan prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta pemberdayaan perempuan dan penyandang disabilitas
Memperkuat reformasi politik, hukum, birokrasi, serta pemberantasan korupsi dan narkoba
Sejalan dengan visi tersebut, program prioritas pemerintah di sektor pendidikan kini menekankan digitalisasi, pendidikan berbasis sains dan teknologi, serta pemerataan akses pendidikan berkualitas.
Rumah Pendidikan: Platform Digital untuk Masa Depan 💻📱
Rumah Pendidikan hadir sebagai solusi atas fragmentasi layanan digital yang sebelumnya tersebar di berbagai aplikasi yang kurang terintegrasi. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, terdapat 986 aplikasi pendidikan, namun hanya 524 yang digunakan secara aktif, sementara 86 aplikasi tidak terpakai sama sekali.
Dengan Rumah Pendidikan, kini seluruh layanan digital pendidikan digabungkan dalam satu platform yang melayani guru, siswa, orang tua, sekolah, pemerintah, mitra, hingga masyarakat umum. Beberapa ruang utama yang ditawarkan antara lain:
✔ Ruang GTK: Untuk peningkatan kompetensi dan sertifikasi guru ✔ Ruang Murid: Sarana pembelajaran digital dan asesmen ✔ Ruang Sekolah: Manajemen dan evaluasi sekolah berbasis data ✔ Ruang Bahasa: Kamus digital dan layanan ujian bahasa ✔ Ruang Orang Tua: Akses monitoring perkembangan belajar anak ✔ Ruang Mitra: Kolaborasi dengan industri dan dunia kerja ✔ Ruang Publik: Akses ke beasiswa dan pustaka digital ✔ Ruang Pemerintah: Data pendidikan daerah dan kebijakan berbasis data
Antusiasme Guru: Solusi Masa Depan yang Ditunggu 🏫✨
Peserta diklat yang hadir dari berbagai daerah, seperti Banyumas, Blora, Semarang, dan Gunung Pati, mengaku penasaran dan antusias terhadap platform baru ini. Mas Arifin dari Wangon menyebutkan bahwa integrasi layanan ini akan sangat membantu guru dalam perencanaan pembelajaran dan evaluasi kinerja. Sementara itu, Mas Candra dari Karang Lewas menyoroti bahwa beberapa fitur seperti Rapor Pendidikan masih dalam tahap pengembangan, tetapi kehadiran platform ini sangat menjanjikan.
"Kami sebagai guru merasa sangat terbantu dengan kehadiran Rumah Pendidikan. Tidak perlu lagi membuka banyak aplikasi karena semua sudah terintegrasi!" ujar salah satu peserta.
Adaptasi Digital: Tantangan dan Harapan 🌏📶
Menutup sesi, Dr. Katarina menekankan pentingnya adaptasi terhadap perubahan. “Sebagai pendidik, kita harus siap dengan perubahan digital. Rumah Pendidikan adalah langkah besar menuju transformasi sistem pendidikan nasional yang lebih efisien, inklusif, dan berbasis data,” tegasnya.
Diklat ini masih akan berlanjut hingga 30 Januari 2025, dengan sesi eksplorasi lebih dalam mengenai penggunaan fitur-fitur di Rumah Pendidikan. Dengan semangat ramah (Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, Harmonis), PGRI Jawa Tengah berkomitmen untuk terus mendukung inovasi dan peningkatan kualitas pendidikan.
➡ Jangan lewatkan sesi berikutnya! Ajak rekan guru lain untuk bergabung dan eksplorasi lebih dalam mengenai Rumah Pendidikan! 🏫📢
#RumahPendidikan #TransformasiDigital #PGRIJawaTengah #GuruBerkualitas #PendidikanMaju
0 Komentar