Semarang – Suasana Balairung Universitas PGRI Semarang pecah oleh gelak tawa dan tepuk tangan saat Bu Puji Riswati, seorang guru TK Muslimat NU dari Pekalongan, tampil dengan gaya penuh humor dan inspirasi pada Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024. Dengan tema “Guru Bermutu, Indonesia Maju”, acara ini menghadirkan kisah nyata perjuangan guru yang menginspirasi sekaligus menghibur.
Dalam penampilannya, Bu Puji berbagi pengalaman uniknya sebagai guru TK, mulai dari trik menghadapi kecemasan siswa hingga kisah masa kecilnya yang penuh warna.
“Saat saya SD, Pak Guru saya sering tertidur di kelas karena malamnya mengojek. Tapi beliau selalu bilang, ‘Aku tidak tidur, aku sedang mencari wangsit!’” ujar Bu Puji, yang mengundang gelak tawa para hadirin.
Ia juga bercerita bagaimana menjadi guru TK membutuhkan kreativitas dan inovasi. “Guru TK harus bisa membuat anak-anak merasa nyaman. Bahkan kalau perlu, ikut naik lemari sambil terus tersenyum!” candanya. Selain itu, ia menekankan pentingnya guru untuk menjadi teladan dan inspirasi bagi anak didiknya.
Penampilannya tidak hanya penuh humor, tetapi juga sarat makna. Ia mengingatkan pentingnya kesejahteraan guru, terutama guru TK yang sering kali harus menghadapi tantangan besar dengan imbalan yang minim. “Guru TK mungkin bayarannya tidak banyak, tapi hadiahnya adalah surga,” katanya penuh semangat.
Bu Puji juga mendorong para guru untuk terus berinovasi dan meningkatkan profesionalisme. “Mari kita menjadi guru hebat yang membawa Indonesia maju. Karena di tangan guru, generasi masa depan bangsa dibentuk,” tutupnya dengan penuh optimisme.
Puncak peringatan ini menjadi bukti bahwa guru tidak hanya mendidik, tetapi juga menginspirasi dan membawa kebahagiaan. Dengan semangat dan dedikasi para guru seperti Bu Puji, harapan menuju pendidikan Indonesia yang lebih maju semakin nyata.
0 Komentar