Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Babak Final GTK Inovatif dan Berdedikasi : Mencari Duta Terbaik, Menghadapi Tantangan Pendidikan Masa Kini

Semarang, Minggu 3 November 2024 – Babak final ajang GTK Inovatif dan Berdedikasi tingkat Provinsi Jawa Tengah sukses digelar di lantai 2 Gedung Pusat Universitas PGRI Semarang. Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional 2024. Ajang ini bertujuan untuk mencari duta guru yang mampu membawa nama Jawa Tengah ke tingkat nasional, dan diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi dunia pendidikan.

Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah, Dr. Muhdi, S.H., M.Hum., menyampaikan harapannya agar dari 180 peserta yang terseleksi, dapat terpilih sosok guru yang tidak hanya unggul di tingkat provinsi, tetapi juga mampu berkiprah di kancah nasional. 

“Semoga kita mendapatkan duta Jawa Tengah yang tidak hanya juara di tingkat provinsi, tetapi juga bisa bersaing di tingkat nasional,” ucap Dr. Muhdi dalam sambutannya.

Pada kesempatan tersebut, Dr. Muhdi turut menyoroti tantangan besar yang dihadapi dunia pendidikan, khususnya dalam penerapan Kurikulum Merdeka yang sebelum penerapannya telah diujicobakan di berbagai sekolah terbaik di Indonesia. Walaupun uji coba penerapan Kurikulum Merdeka dinilai efektif dalam menciptakan suasana belajar yang lebih merdeka dan kreatif, namun hasil peringkat Program for International Student Assessment (PISA) Indonesia belum menunjukkan peningkatan signifikan.

“Kurikulum Merdeka, tahap uji coba hanya di sekolah-sekolah terbaik, hasilnya baik, kemudian diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia. Namun, hasil PISA Indonesia masih belum beranjak. Fenomena lainnya, justru semakin banyak orang tua melaporkan guru. Belum lagi fenomena tindakan siswa yang tidak santun, bahkan ada yang berani melawan guru,” papar Dr. Muhdi.

Dr. Muhdi yang juga wakil Ketua Komite I DPD RI menyampaikan harapannya mengenai Menteri Pendidikan yang baru. Menteri yang berlatar belakang tarbiyah dengan pengalaman mengelola ribuan sekolah ini diharapkan semoga mampu membawa perubahan yang lebih baik dalam menghadapi tantangan pendidikan di Indonesia. 

“Mudah-mudahan menteri baru dapat mengurai masalah ini tanpa perlu melakukan perubahan secara frontal. Tidak perlu terburu-buru karena hasilnya belum tentu sesuai yang diharapkan,” jelasnya.

Menutup sambutannya, Dr. Muhdi mengajak seluruh guru untuk selalu siap menghadapi perubahan. Menurutnya, menjadi guru tidak hanya soal menyampaikan materi pembelajaran, namun juga menjadi contoh yang baik bagi siswa, serta terus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan kebutuhan generasi muda. 

“Mari kita siap menjadi guru yang siap menghadapi perubahan, yang terus belajar dan beradaptasi,” ajaknya.

Babak final GTK Inovatif dan Berdedikasi ini dihadiri oleh para guru yang telah menunjukkan prestasi dan dedikasi tinggi di bidangnya. Mereka berkompetisi dengan membawa inovasi dan ide-ide baru yang diharapkan dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini. Kompetisi ini juga menjadi ajang apresiasi bagi para guru yang telah berjuang menghadirkan pendidikan berkualitas di Jawa Tengah.

Koordinator kegiatan, Dr. Katarina Herwanti, M.Pd, menyatakan bahwa lomba GTK ini bertujuan menggali kreativitas, inovasi, dan dedikasi peserta. Karya dan portofolio mereka menjadi bukti nyata dedikasi yang selama ini diberikan. 

Koordinator Juri, Sholeh Amin, M.Pd, menambahkan bahwa dalam lomba ini terdapat 9 kategori yang dipertandingkan. Para pemenang akan diumumkan setelah seluruh kegiatan selesai. Harapannya, lomba ini dapat mendorong guru dan tenaga kependidikan untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam pendidikan.

Tim Juri dalam lomba ini adalah Sri Wiji Handayani, Slamet Hari Pambudi, dan Mulyono (untuk tingkat TK/SD/SMP), Ardan Sirojudin, Ani Cahyani Dyah Ekowati, dan Dr. Siti Fitriana (untuk tingkat SMA/MA/ SMK dan SLB), Prof. Dr. Achmad Buchori, Dr. Wiyaka, dan Dr. Ari Handayani (untuk Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah dan Tendik).

Di usia PGRI yang ke-79, semangat untuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia terus digaungkan. PGRI Jawa Tengah berharap agar para guru tidak hanya berkarya dan berinovasi, tetapi juga mampu menginspirasi siswa-siswinya untuk menjadi generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan mampu bersaing di masa depan.

Posting Komentar

0 Komentar