SEMARANG, 31 Oktober 2024 — Dalam era yang semakin digital, kekhawatiran atas tergesernya nilai-nilai budaya menjadi perhatian serius para pendidik di Indonesia. Hal ini menjadi pokok bahasan utama dalam acara "Ngobrol Update" yang diselenggarakan oleh PGRI Jawa Tengah. Dr. Katarina Herwanti, M.Pd., yang merupakan anggota tim pengembangan profesi di PGRI Jawa Tengah, mengajak para guru dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga nilai-nilai budaya melalui pendidikan.
"Warisan budaya memiliki peran penting dalam sistem pendidikan kita, terutama dalam membentuk identitas, karakter, dan rasa kebersamaan," ujar Dr. Katarina. Ia menekankan bahwa penanaman nilai budaya di kalangan generasi muda akan membantu memperkuat identitas nasional serta membangun kebanggaan terhadap bangsa.
Dalam sesi interaktif yang diadakan secara live di YouTube dan Instagram, Dr. Katarina juga mengupas tentang pentingnya kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Menurutnya, tantangan pendidikan di era digital memerlukan keterlibatan semua pihak agar nilai-nilai luhur bangsa tetap lestari.
PGRI Jawa Tengah, lanjutnya, terus mengedepankan tiga fokus utama: menjaga kesatuan NKRI, meningkatkan kualitas pendidikan, dan memuliakan profesi guru. Berbagai program yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi guru dan penguatan karakter siswa menjadi salah satu upaya PGRI dalam melestarikan budaya Indonesia di era modern.
Acara ditutup dengan pesan kuat dari Dr. Katarina agar masyarakat, terutama para pendidik, melihat pendidikan sebagai tanggung jawab bersama dalam menjaga warisan budaya bangsa. Hal ini diharapkan dapat memupuk karakter yang kuat pada generasi muda, menjadikan mereka siap menghadapi persaingan global tanpa kehilangan jati diri.
0 Komentar