Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mengajar di Luar Negeri: Pesona Budaya Indonesia di Moskow


Dalam program tanggal 9 Februari di Semarang, Dr. Katarina Herawanti, S.Pd., M.Pd., dari SLCC PGRI Jawa Tengah, berbagi pengalaman mengajar yang menarik di sekolah Indonesia di Moskow. Diskusi ini mengungkap betapa kaya dan menariknya budaya Indonesia bagi masyarakat Rusia, serta bagaimana kolaborasi budaya memperkaya pengalaman belajar siswa di kedua negara.

Dr. Katarina menceritakan bahwa sekolah tempatnya mengajar di Moskow berada di KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia). 

“Murid-muridnya adalah murid-murid Indonesia, namun ada juga murid-murid dari negara lain yang ingin bersekolah di sekolah Indonesia,” jelasnya. 

Sekolah ini menggunakan kurikulum Indonesia, namun tetap terbuka untuk siswa dari berbagai latar belakang.

Salah satu hal yang paling menarik dari pengalaman Dr. Katarina adalah betapa antusiasnya masyarakat Rusia terhadap budaya Indonesia. 

“Budaya kita sangat diminati oleh orang Rusia. Mereka sangat antusias untuk belajar budaya Indonesia,” katanya dengan bangga. Antusiasme ini terlihat jelas dalam berbagai kegiatan kolaboratif antara sekolah Indonesia dan sekolah di Moskow.

Kolaborasi budaya ini melibatkan berbagai kegiatan, mulai dari pertukaran pelajaran hingga penampilan seni. Dr. Katarina menceritakan bagaimana siswa-siswa di sekolahnya mengajarkan lagu-lagu kebangsaan Indonesia kepada siswa Rusia. 

“Mereka sangat antusias menyanyikan lagu Indonesia Raya, Rayuan Pulau Kelapa, dan Indonesia Tanah Air Beta,” ungkapnya. Sebaliknya, siswa Indonesia juga belajar lagu kebangsaan Rusia, menciptakan pertukaran budaya yang harmonis dan saling menghargai.

Pengalaman mengajar di Moskow juga memberikan kesempatan bagi Dr. Katarina untuk melihat betapa pentingnya menjaga dan melestarikan budaya Indonesia di luar negeri. 

“Budaya kita tidak luntur, bahkan semakin diminati dan dihargai,” tuturnya. 

Ini menunjukkan bahwa identitas budaya dapat menjadi jembatan yang kuat dalam membangun hubungan internasional dan memperkaya pendidikan.

Selain itu, kolaborasi budaya ini juga membantu siswa-siswa Indonesia yang bersekolah di luar negeri untuk tetap terhubung dengan akar budaya mereka. Melalui kegiatan-kegiatan ini, mereka tidak hanya belajar tentang budaya negara lain, tetapi juga memperdalam pemahaman dan kebanggaan terhadap budaya mereka sendiri.

Dr. Katarina juga mengenang momen berharga ketika Presiden Jokowi berkunjung ke Moskow. 

“Murid-murid yang pernah ketemu dengan saya dan teman-teman guru di Moskow menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan penuh semangat di hadapan Presiden,” kenangnya. 

Momen ini menjadi bukti nyata betapa kuatnya ikatan budaya dan semangat nasionalisme di kalangan siswa Indonesia di luar negeri.

Pengalaman mengajar di Moskow memberikan banyak pelajaran berharga bagi Dr. Katarina. 

“Melalui kolaborasi budaya, kita dapat saling belajar dan menghargai, menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung,” katanya. 

Ini adalah contoh nyata bagaimana pendidikan dapat menjadi alat yang efektif untuk membangun hubungan internasional yang harmonis dan memperkaya pengalaman belajar siswa.

Cerita Dr. Katarina mengajarkan kita bahwa pendidikan tidak hanya tentang akademis, tetapi juga tentang membangun karakter, menghargai perbedaan, dan memperkaya budaya. Dengan semangat kolaborasi dan penghargaan terhadap budaya, kita dapat menciptakan generasi yang lebih terbuka, toleran, dan siap menghadapi dunia global.

Mari kita dukung dan hargai upaya para guru yang mengajar di luar negeri, yang dengan dedikasi dan semangatnya, membantu menyebarkan keindahan budaya Indonesia ke seluruh penjuru dunia. Pengalaman mereka adalah inspirasi bagi kita semua untuk terus belajar, berkolaborasi, dan menghargai kekayaan budaya yang kita miliki.

Posting Komentar

0 Komentar