SEMARANG – Perkembangan organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di tingkat Kabupaten/Kota di seluruh Jawa Tengah terus menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Bahkan, sejumlah organisasi PGRI di Kabupaten/Kota di Jawa Tengah mulai menunjukkan tingkat kemandirian yang signifikan dalam pengelolaan finansial.
Ketua PGRI Jateng, Dr H Muhdi SH MHum, mengungkapkan hal ini dalam Rapat Koordinasi Biro-Bidang-Seksi Kesejahteraan dan Ketenagakerjaan PGRI Jawa Tengah yang dilangsungkan secara daring pada Rabu, 9 Agustus 2023.
“Kabupaten/Kota yang tergabung dalam PGRI semakin menunjukkan kemampuan mereka dalam mengelola organisasi. Mereka berhasil mengembangkan sumber daya finansial melalui aset yang mereka kelola. Tidak jarang, gedung-gedung PGRI di tingkat Kabupaten/Kota memiliki keberadaan yang megah bahkan melebihi gedung PGRI Jateng sendiri,” ungkap Dr Muhdi.
Lebih lanjut, Dr Muhdi menyatakan bahwa pengelolaan aset dengan baik menjadi alternatif penting bagi organisasi dalam mendapatkan pendapatan. Ini bahkan bisa menjadi sumber pendapatan utama, menggantikan pemasukan dari iuran anggota bulanan.
“Gedung-gedung pertemuan, ruang pelatihan, bisa dikelola dan dimanfaatkan untuk menunjang kesejahteraan. Misalnya, guru-guru bisa memanfaatkan gedung-gedung ini untuk acara keluarga dengan biaya sewa yang terjangkau. Ini bisa memberikan penghasilan bagi organisasi dan juga memberikan manfaat bagi guru-guru,” terang Dr Muhdi.
Dr Muhdi juga menyatakan bahwa layanan seperti sewa gedung dengan harga terjangkau tidak hanya memberikan manfaat finansial kepada organisasi, tetapi juga dapat diartikan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Layanan-layanan kecil semacam ini membuktikan bahwa kesejahteraan guru tak selalu harus berasal dari skala besar.
“Biro, Bidang, dan Seksi Kesejahteraan dan Ketenagakerjaan PGRI harus terus menjelajahi opsi-opsi seperti ini. Layanan-layanan sederhana seperti sewa gedung bisa membantu guru dalam berbagai cara,” jelas Dr Muhdi.
Dr Muhdi juga mengingatkan bahwa meskipun upaya besar terkait kesejahteraan dan ketenagakerjaan guru sudah banyak dilakukan, masih banyak langkah kecil yang bisa diambil untuk membantu guru. Mulai dari perjuangan merumuskan Undang-Undang Guru dan Dosen, pengangkatan guru honorer, hingga pemberian dukungan kepada guru-guru yang memasuki usia tua dalam proses sertifikasi.
Hadir dalam rapat tersebut antara lain Wakil Ketua PGRI Drs Rismono MPd, Sekum PGRI Jateng Drs Aris Munandar MPd, Wasekum Dr Saptono Nugrohadi MPd, Ketua Biro Kesejahteraan dan Ketenagakerjaan PGRI Jateng Drs Robby Agustiono SPd, serta Ketua Biro Pembinaan Kerohanian dan Karakter Bangsa Sunan Baedowi SPd MSi. #PGRIJateng #PengelolaanAset #KesejahteraanGuru
0 Komentar