Purbalingga, 28 Juli 2023 - Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr. Muhdi SH MHum, berbicara dalam acara Sosialisasi Perjuangan dan Daspen PGRI Jawa Tengah. Dalam kesempatan itu, beliau mengungkapkan perjuangan panjang di balik kelahiran Undang-Undang Guru dan Dosen.
Lahirnya UU Guru dan Dosen tidaklah mudah. Dr. Muhdi, yang kala itu masih berusia 40-an, mengisahkan bagaimana dirinya ditugaskan menjadi tukang ketik draf RUU Guru dan Dosen. Meski draf sudah siap, proses meloloskan RUU ini ke wilayah legislatif penuh tantangan.
"Ternyata, di tengah perjalanan ada pergantian presiden dan anggota dewan yang memberikan dukungan," ujar Dr. Muhdi. Beruntung, PGRI memiliki tiga wakil di wilayah legislatif, termasuk di antaranya Pak Sudharto, Pak Surya, dan satu lagi di Sekjen. Dengan dukungan ini, rancangan undang-undang berhasil didorong menjadi UU Guru dan Dosen pada pemerintahan Pak SBY.
Namun, lahirnya UU Guru dan Dosen bukan berarti segalanya selesai. Pencairan tunjangan sertifikasi yang seharusnya terealisasi dalam 12 bulan tidak dijalankan oleh pemerintah. PGRI turun demonstrasi ke Senayan untuk menuntut pemerintah menjalankan undang-undang.
"Pemerintah akhirnya memberikan tunjangan profesi yang dinikmati oleh para guru hingga saat ini," tambah Dr. Muhdi.
Dalam acara Sosialisasi Perjuangan dan Daspen PGRI Jawa Tengah, berbagai perwakilan PGRI dari seluruh Jawa Tengah hadir, termasuk Wakil Ketua PGRI Jateng H Sakbani SPd MH, Wakil Sekretaris Umum Drs Wahadi MPd, dan lainnya.
Dari kisah ini, kita dapat mengambil inspirasi tentang semangat dan kerja keras PGRI dalam mendukung kemajuan pendidikan. Dalam masa bakti XXII, Biro Kerjasama dan Pengembangan Usaha PGRI Jawa Tengah siap untuk terus mendukung anggota dalam berbagai upaya dan kerjasama. 💪🏛️ #PGRIJateng #PerjuanganGuruDanDosen
0 Komentar