SUKOHARJO - Pengelolaan aset yang menghasilkan menjadi salah satu penopang laju PGRI Kabupaten Sukoharjo. Selain mengandalkan iuran anggota bulanan, penghasilan dari aset ini digunakan untuk menjalankan roda organisasi dan mendukung perkembangan profesi guru.
Ketua PGRI Sukoharjo, Drs Suwarto, menjelaskan bahwa PGRI Sukoharjo memiliki aset dengan luas 1800 meter persegi, yang terdiri dari beberapa bangunan seperti gedung pusat, meeting room, penginapan, kantor PGRI, dan beberapa kantor unit lembaga lainnya. Semua aset ini merupakan hasil dari gotong royong anggota.
Suwarto juga menekankan bahwa pembangunan aset tersebut tidaklah mudah. Dibutuhkan kerjasama dan kontribusi dari seluruh anggota PGRI. Sebagai contoh, pada tahun 2017, Graha PGRI berhasil dibangun melalui pengumpulan dana sebesar 5 miliar rupiah. Hingga saat ini, penggunaan fasilitas Graha PGRI sangat diminati, bahkan sudah ada pemesanan untuk tahun depan.
Selain itu, Suwarto juga menyampaikan bahwa PGRI Sukoharjo terus berupaya mengembangkan aset dan fasilitas yang dimiliki. Dalam konferensi kerja, diputuskan untuk membangun Kantor Pusat PGRI Sukoharjo, yang juga dibangun melalui gotong royong anggota. Penginapan yang ada di kantor pusat tersebut juga sangat diminati oleh pengunjung, baik dari dalam maupun luar daerah.
Sosialisasi Perjuangan PGRI dan Daspen PGRI Jateng di Gedung Guru PGRI Sukoharjo menjadi ajang untuk menginformasikan keberhasilan pengelolaan aset ini. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua PGRI Jateng Dr Muhdi SH MHum dan sejumlah pengurus dan anggota PGRI Kabupaten Sukoharjo dan PGRI Surakarta.
Dengan pengelolaan aset yang baik, PGRI Sukoharjo menjadi contoh bagi organisasi profesi guru lainnya dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mendukung perkembangan pendidikan. Dukungan terhadap pengelolaan aset ini diharapkan terus bertambah, sehingga PGRI Sukoharjo dapat terus bergerak maju dalam mendorong kesejahteraan anggota dan perkembangan profesi guru di wilayah tersebut.
0 Komentar