Boyolali - Krisis guru yang terjadi saat ini sebagian besar disebabkan oleh pembiaran pemerintah terhadap peringatan yang telah diingatkan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Hal ini disampaikan oleh Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr. Muhdi, SH., MHum. dalam kegiatan "Sosialisasi Daspen dan Perjuangan Organisasi PGRI" yang diadakan di Gedung Guru PGRI Boyolali pada Minggu, 9 Juli 2023.
Dalam sambutannya, Dr. Muhdi mengungkapkan bahwa selama hampir 10 tahun, tidak ada pengangkatan guru yang dilakukan oleh pemerintah. Guru-guru yang pensiun tidak digantikan dengan pengangkatan baru. Pemerintah selalu mengatakan bahwa guru lebih, tetapi ternyata semua guru dihitung, termasuk guru honorer yang tidak mendapatkan gaji dan status yang layak. Akhirnya, terjadi penumpukan masalah hingga mencapai titik "bom pensiun".
PGRI telah berulang kali memperingatkan pemerintah mengenai krisis guru yang akan terjadi jika tidak ada tindakan yang diambil. Namun, respon pemerintah pada saat itu kurang memadai sehingga mereka kesulitan mengatasi masalah tersebut.
Untuk menyelesaikan masalah ini, PGRI Jawa Tengah mengambil inisiatif untuk mengadakan pertemuan antara Gubernur Jawa Tengah, Menteri Pendidikan, dan Menpan RB dengan PGRI. Pertemuan ini bertujuan untuk benar-benar memahami masalah kekurangan guru dengan melibatkan semua pihak terkait.
Hasilnya, setelah mendapatkan data yang akurat, ternyata terdapat kekurangan sebanyak 998 ribu guru di Jawa Tengah. Data ini kemudian dibawa ke tingkat nasional, dan pada Hari Guru tahun 2017, Presiden menyatakan kekurangan guru secara nasional dan memulai rekrutmen guru pada tahun 2018.
Namun, akibat dari lamanya tidak ada pengangkatan guru, banyak guru honorer yang usianya sudah di atas 40 tahun dan tidak dapat diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Oleh karena itu, dicarilah jalan keluar dengan lahirnya P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
Perjuangan PGRI dalam menghadapi krisis guru tidak pernah berhenti. Mereka terus berupaya mengatasi masalah ini dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini tidak akan tercapai tanpa dukungan dari semua pihak terkait, termasuk pemerintah dan masyarakat. Mari bersama-sama memperjuangkan pendidikan yang lebih baik dan menyelesaikan krisis guru ini. 💔💪
Terima kasih sudah membaca berita ini. Tetaplah mengikuti perkembangan terkini seputar pendidikan di Indonesia.
0 Komentar