Organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah sedang melakukan persiapan untuk menyediakan guru kreator konten dan guru editor buku minimal satu orang di setiap Kabupaten/Kota. Tindakan ini merupakan bagian dari tekad PGRI Jateng untuk terus memajukan dan meningkatkan keterampilan guru di wilayah Jawa Tengah.
Ketua PGRI Jateng, Dr. Muhdi, SH., MHum menyatakan, "Minimal harus ada satu guru yang memiliki keahlian dalam kreator konten di setiap kabupaten/kota di Jawa Tengah, dan juga satu guru yang ahli dalam editing buku. Kami berharap mereka bisa menjadi narasumber ketika daerah mereka membutuhkannya." Pernyataan ini disampaikan oleh Dr. Muhdi pada acara "Lokakarya Narasumber Digital Academic Training dan Pelatihan Editor Buku PGRI Jateng" yang diadakan di Wisma P4G Kampus II UPGRIS pada akhir pekan lalu.
Menurut Muhdi, lokakarya ini sejalan dengan cita-cita PGRI sejak awal berdiri, yaitu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, PGRI Jateng terus memberikan dorongan dan stimulasi kepada para guru untuk terus maju dan berkembang.
Muhdi menambahkan, seiring dengan adanya program Merdeka Belajar yang mengedepankan teknologi digital, semakin banyak guru yang berusaha meningkatkan keterampilan digital mereka. Guru generasi saat ini berbeda dengan generasi sebelumnya, di mana penguasaan teknologi menjadi sangat penting.
"Guru saat ini berada dalam situasi di mana pengetahuan berubah dengan cepat. Apa yang kita pelajari saat ini, mungkin tidak akan lagi relevan dalam lima tahun ke depan. Oleh karena itu, guru harus terus meningkatkan kemampuan mereka. Seperti yang dikatakan oleh Menteri, guru adalah pembelajar sepanjang hayat," tegas Muhdi.
Muhdi juga menjelaskan tentang pentingnya lokakarya mengenai editing naskah buku. Hal ini disebabkan banyaknya guru di Jawa Tengah yang saat ini giat dalam memproduksi buku. Namun, mereka hanya menguasai proses pembuatan buku saja, sedangkan urusan editing seringkali diserahkan kepada penerbit. Hal ini menyebabkan biaya produksi menjadi mahal.
Dalam rangka mengurangi biaya pembuatan buku, PGRI Jateng akan secara bertahap melatih guru-guru dalam hal editing, pengurusan ISBN, dan proses pembuatan buku secara menyeluruh.
"Setidaknya, kami ingin memiliki satu guru di setiap daerah yang mampu menguasai hal ini, sehingga mereka dapat melatih guru-guru di wilayah mereka dalam proses editing naskah buku," ungkap Muhdi.
Dr. Muhdi, SH., MHum menambahkan bahwa peserta pelatihan adalah para guru yang sudah memiliki keahlian dalam kreator konten dan editing buku yang diusulkan oleh PGRI Kabupaten/Kota.
0 Komentar