KARANGANYAR - Ketua PGRI Kota Karanganyar, Sri Wiyanto, S.Pd, menginformasikan tentang keindahan Kabupaten Karanganyar pada acara Bincang Ramadhan Bareng pada Kamis (6/6) di salah satu video transkrip YouTube. Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Karanganyar memiliki wisata khususnya yang terkenal dengan kesegaran pegunungannya. Salah satu sejarah Kabupaten Karanganyar dimulai dari keberadaan desa kecil yang dikenal dengan nama Sambernyawa pada tahun 1741 sampai 1757, di mana desa tersebut dipimpin oleh seorang pahlawan nasional bernama Raden Mas Said. Setelah perjuangan yang panjang, pada tahun 1847 dibentuk dua kabupaten yaitu Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Wonogiri yang kemudian memperluas menjadi 17 kecamatan setelah proklamasi 1945.
Karanganyar termasuk kabupaten yang memiliki pertanian dan pariwisata yang luar biasa. Tawangmangu, sebuah kota kecamatan di lereng gunung Lawu, menjadi destinasi yang sangat indah untuk dikunjungi. Pariwisata di Tawangmangu terkenal dengan kuliner khas seperti tempe bacem dan bakpia isi ketela ungu. Selain itu, terdapat juga Telaga Mada Dirga, sebuah danau yang ramai dikunjungi oleh warga sekitar dan warga di kabupaten yang lain.
Di sekitar Tawangmangu juga terdapat candi yang masih digunakan untuk ritual agama, yaitu Candi Ceto dan Candi Sukuh. Wisata pegunungan lainnya di Karanganyar adalah Ngargoyoso, Jumapolo, Karangpandan, dan Kebakkramat. Wisata di Ngargoyoso terkenal dengan keindahan pegunungannya dan kuliner khasnya seperti rawon dan sate kere. Sementara itu, wisata di Jumapolo terkenal dengan budaya gotong-royong, dimana masyarakat setempat masih mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal.
Ketua PGRI Kota Karanganyar juga menjelaskan bahwa pertanian di Karanganyar sangat maju. Terdapat banyak sekali industri pertanian di Karanganyar seperti pertanian sayuran, tanaman obat, dan penghasilan susu sapi. Hal ini didukung oleh kondisi alam yang sangat mendukung untuk pertanian, yaitu ketersediaan air yang baik dan udara yang sejuk.
Dalam akhir pembicaraannya, Ketua PGRI Kota Karanganyar mengajak masyarakat untuk mengunjungi Kabupaten Karanganyar dan menikmati keindahan wisata dan pertanian yang dimilikinya. Ia juga mengajak masyarakat untuk memperkenalkan wisata Karanganyar kepada keluarga, teman, dan kenalan, sehingga Karanganyar bisa semakin terkenal sebagai destinasi wisata yang indah di Indonesia.
Ketua PGRI Kota Karanganyar, Sri Wiyanto, S.Pd, mengungkapkan bahwa Ramadan memiliki makna yang penting bagi umat Muslim untuk meningkatkan iman dan taqwa dalam Alquran. Pemerintah Kabupaten Karanganyar pun merespon baik dengan mengadakan kegiatan gerakan Karangannya Bertakwa dan Sukses Berzakat yang melibatkan seluruh OPD, kepala dinas, organisasi, dan siswa-siswi hingga tingkat SMP. Setiap hari selama Ramadan, seluruh siswa harus meluangkan waktu satu jam untuk membaca kitab suci dan menterjemahkan isi kitab tersebut.
Meskipun tidak semua sekolah memiliki ruangan yang memadai, siswa-siswi SD harus membacanya di halaman. Siswa-siswi SD ini dipimpin oleh guru agama sedangkan guru-guru yang lain, kepala sekolah dan gurunya, harus membaca kitab suci bagi agama masing-masing. Selain itu, Kabupaten Karanganyar juga mengadakan program-program lain yang terkait dengan Ramadan, seperti pengajian akbar dan kegiatan Nuzulul Quran yang dilaksanakan di Masjid Agung Madaniyah.
"Pada hari Jumat, Bupati Karanganyar, Yuliyatmono, akan meluncurkan Alquran terbesar se-Indonesia yang memiliki panjang 180 cm dan dibuat oleh Universitas Wonosobo dengan biaya sekitar 200 juta rupiah. Acara ini akan dilaksanakan di Masjid Agung Madaniyah yang baru dengan arsitektur yang mirip dengan Masjid di Madinah. Masjid Agung Madaniyah ini juga digunakan sebagai tempat ngabuburit oleh anak-anak muda sebelum berbuka," terang Sri Wiyanto.
Dalam Ramadan ini, Sri Wiyanto mengajak semua orang untuk belajar sabar dan ikhlas lahir batin dalam melaksanakan puasa. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Bupati Karanganyar dalam bulan Ramadan ini, yaitu melaksanakan tugas dengan ikhlas lahir batin. Sri Wiyanto juga menambahkan bahwa Bupati Karanganyar menerima pengelola bass terbaik se-Indonesia dan menerima pelayanan masyarakat terbaik se-Indonesia, yang juga didasari dengan melaksanakan tugas dengan ikhlas lahir batin.
Dalam keseluruhan kegiatan di Kabupaten Karanganyar yang terkait dengan Ramadan, terlihat bahwa pemerintah daerah dan masyarakatnya berupaya untuk memperkuat nilai-nilai keagamaan dan meningkatkan ketakwaan dan keimanan. Acara-acara yang dilaksanakan tidak hanya melibatkan orang dewasa, tetapi juga anak-anak muda sehingga nilai-nilai keagamaan dan kesabaran dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Diharapkan kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan dan menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Indonesia.
Dr. Saptono Nugrohadi, M.Pd., M.Si., selaku ketua panitia bincang Ramadhan bareng PGRI Jawa Tengah menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah upaya untuk memeriahkan bulan Ramadhan melalui talkshow yang berisi kegiatan berbagi, tradisi agama seperti khotmil Quran, Tarawih, Qiyamul Lail, dan Istighosah, serta memperkenalkan kuliner khas bulan Ramadhan dan tempat wisata di Jawa Tengah. @Sapt
#Karanganyar #Ramadan #Puasa #BupatiKaranganyar #SriWiyanto #PGRI #KitabSuci #MasjidAgungMadaniyah #Ngabuburit #IkhlasLahirBatin #Ketakwaan
0 Komentar