DEMAK - Bincang Ramadhan bersama PGRI Jateng hari ini, Selasa 28 Maret 2023, dengan narasumber H. Sapon S.Pd., M.Pd., Ketua PGRI Kabupaten Demak. Acara ini membahas tentang tradisi megengan yang dilakukan oleh masyarakat di Demak untuk menyambut bulan suci Ramadan yang kali ini lebih khas karena kemarin diadakan festival.
Dalam acara tersebut, H. Sapon menjelaskan bahwa megengan adalah tradisi yang menjadi ciri khas bulan Ramadan di Demak. Sebelum memasuki bulan Ramadan, masyarakat Demak sudah mulai bersiap-siap dengan penuh kegembiraan karena diberikan kesempatan oleh Allah untuk mengikuti bulan Ramadan. Selama bulan Ramadan, hampir di seluruh wilayah Kabupaten Demak, kegiatan keagamaan sangatlah ramai. Dimulai dari shalat subuh, kultum di masing-masing masjid, rajamadi masjid di mushola, ceramah keagamaan menjelang maghrib, hingga buka bersama yang diadakan oleh anak takmir masjid.
Tradisi buka bersama ini menjadi sangat istimewa karena melatih warga masyarakat untuk bersedekah. Setiap sore, lima rumah akan berbagi makanan untuk bersedekah. Ini dilakukan setelah pengajian dan sebelum salat magrib. Setelah salat magrib, baru dilanjutkan dengan buka bersama. Namun, sebelum salat magrib, puasa harus dibatalkan terlebih dahulu.
H. Sapon juga menjelaskan bahwa di sekitar makam di kota Demak, tetap dibuka selama bulan Ramadan. Baik di makam Sunan Kalijaga maupun Sultan Fatah. Tradisi ini dilakukan untuk menghormati para leluhur dan ulama yang telah meninggal dunia.
Sementara untuk tradisi Idul Fitri, sebelum pandemi, menjelang malam takbiran, masyarakat Demak melakukan takbiran keliling di sekitar kampung menggunakan kendaraan seperti mobil atau motor. Namun, setelah pandemi, takbiran dilokalisir di masing-masing mushola. Meski begitu, masyarakat tetap berkreasi dengan membuat model masjid atau miniatur dari bambu dan hewan yang diarak saat takbiran.
H. Sapon juga menambahkan bahwa Idul Fitri di Demak merupakan hari kemenangan yang dirayakan dengan saling silaturahim. Meski takbiran keliling sudah tidak dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya, masyarakat tetap saling berkunjung untuk meminta maaf kepada tetangga, keluarga, tokoh ulama, tokoh masyarakat, dan pejabat.
Sebagai kota wali, Demak memang memiliki kekhasan dan keunikan dalam tradisi keagamaannya. H. Sapon berharap, tradisi-tradisi ini tetap dilestarikan dan diwariskan kepada generasi yang akan datang. Acara Bincang Ramadhan bersama PGRI Jateng ini pun diharapkan dapat menjadi media untuk mengenalkan tradisi keagamaan yang khas di Demak kepada masyarakat luas.
Dr. Saptono Nugrohadi, M.Pd., M.Si., selaku ketua panitia bincang Ramadhan bareng PGRI Jawa Tengah menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah upaya untuk memeriahkan bulan Ramadhan melalui talkshow yang berisi kegiatan berbagi, tradisi agama seperti khotmil Quran, Tarawih, Qiyamul Lail, dan Istighosah, serta memperkenalkan kuliner khas bulan Ramadhan dan tempat wisata di Jawa Tengah. @Sapt
#MegenganDemak #TradisiRamadan #KebaikanRamadan #PGRIJateng #BincangRamadhan
0 Komentar