Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jateng memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Penyaluran bantuan diserahkan sejumlah pengurus PGRI Jateng dan pengurus dari masing-masing kabupaten/kota secara langsung di lokasi bencana pada Sabtu 22 Januari kemarin.
Donasi diserahkan bersamaan dengan bantuan dari pengurus PGRI provinsi lain, melalui Posko Peduli Semeru PGRI Kabupaten Lumajang. Ketua PGRI Jateng, Dr Muhdi menyebut, nilai total donasi yang diberikan Rp 1,5 miliar, dengan rincian Rp 1,3 miliar di antaranya diperuntukan untuk pembangunan dan renovasi rumah milik guru dan tenaga pendidik yang terdampak dari bencana tersebut.
Selebihnya atau sekitar Rp 200 juta, diperuntukkan untuk peserta didik dan sejumlah sekolah.
"Bantuan ini bentuk kepedulian kami atas musibah yang terjadi di Lumajang akibat erupsi Gunung Semeru. Kami membantu kesulitan guru dan tenaga pendidik, sebab memang yang terdampak tidak hanya masyarakat umum," kata Muhdi di kantor PGRI Jateng, Senin 24 Januari 2022.
Menurut Muhdi, peruntukan bantuan diprioritaskan untuk perbaikan dan pembangunan rumah. Pasalnya, kebutuhan lain seperti makanan dan pakaian untuk saat ini dianggap sudah tercukupi, bahkan lebih dari yang diperlukan.
"Setelah kami lakukan identifikasi terkait kebutuhan masyarakat di sana, ternyata sekarang yang dibutuhkan menyangkut renovasi rumah. Walaupun untuk teknis pelaksanaannya masih menunggu situasi dan kondisi lebih aman," ujarnya.
Dia mengungkapkan sumber bantuan ini murni berasal dari iuran internal anggota organisasinya. Secara rinci, pihaknya akan berkontribusi untuk membangunkan rumah bagi 6 guru dan merehab rumah untuk 70 guru. Keenam guru tersebut berada di wilayah dengan kategori zona merah, sehingga harus direlokasi ke tempat lain yang lebih aman. Secara fisik, kondisi tempat tinggal mereka pun sudah tak memungkinkan untuk ditempati lagi.
"Secara keseluruhan berdasarkan data yang kami himpun, ada 243 guru dan tenaga pendidik yang perlu dibantu terkait kondisi tempat tinggalnya. Dari jumlah itu, PGRI Jateng membantu 76 di antaranya. Selebihnya akan dipikirkan bersama dengan pengurus PGRI di provinsi lain," imbuhnya.
"Setelah kami lakukan identifikasi terkait kebutuhan masyarakat di sana, ternyata sekarang yang dibutuhkan menyangkut renovasi rumah. Walaupun untuk teknis pelaksanaannya masih menunggu situasi dan kondisi lebih aman," ujarnya.
Dia mengungkapkan sumber bantuan ini murni berasal dari iuran internal anggota organisasinya. Secara rinci, pihaknya akan berkontribusi untuk membangunkan rumah bagi 6 guru dan merehab rumah untuk 70 guru. Keenam guru tersebut berada di wilayah dengan kategori zona merah, sehingga harus direlokasi ke tempat lain yang lebih aman.
Secara fisik, kondisi tempat tinggal mereka pun sudah tak memungkinkan untuk ditempati lagi.
"Secara keseluruhan berdasarkan data yang kami himpun, ada 243 guru dan tenaga pendidik yang perlu dibantu terkait kondisi tempat tinggalnya. Dari jumlah itu, PGRI Jateng membantu 76 di antaranya. Selebihnya akan dipikirkan bersama dengan pengurus PGRI di provinsi lain," imbuhnya.
0 Komentar