Rapat Anggota Tahunan Danset Perkuat Soliditas dan Solidaritas Guru anggota PGRI |
Infokom PGRI Jateng. Rapat Anggota Tahunan Yayasan Dana Setiakawan Guru Jawa Tengah Tutup Tahun Buku 2019 yang telah direncanakan berlangsung bulan April 2020 baru bisa diselenggarakan Sabtu (24/10) di Auditorium Gedung Pusat lt.7 UPGRIS. Mundurnya kegiatan tahunan ini karena adanya pandemi covid-19 yg membatasi berbagai pertemuan demi mencegah penyebaran covid-19.
"Selain hal itu juga menunggu semua kab/kota selesai menyelenggarakan Konkab/konkota PGRI masa bakti XXII", demikian antara lain laporan Ketua Panitia yang juga wakil ketua Yayasan Dana Setiakawan Guru Jawa Tengah (YDSKG), Drs. Aris Munandar, MPd mengawali acara tersebut.
Rapat Tahunan YDSKG yang dibuka oleh Ketua Pengurus Provinsi PGRI Jawa Tengah, Dr. Muhdi, SH, M.Hum itu agedanya menyampaikan laporan pelaksanaan program program tahun 2019 dan menetapkan program tahun 2020 serta pengambil keputusan terkait perubahan kebijakan dan perubahan AD/ART Yayasan. Dr. Muhdi selaku Pembina YDSKG Jawa Tengah pada kesempatan itu menyampaikan, antara lain tentang peran penting keberadaan YDSKG yang hanya ada di Jawa Tengah ini dalam mendukung berbagai program PGRI Jawa Tengah.
"Dukungan dana dari YDSKG untuk berbagai kegiatan organisasi PGRI di masa lalu luar biasa", ungkap Dr Muhdi.
Selanjutnya laporan pertanggung jawaban dan program Yayasan disampaikan oleh Ketua YDSKG Jawa Tengah, H Sakbani, S.Pd,MH.
Foto : Ketua YDSGJT sedang menyampaikan laporan tahunan tutup buku 2019
Dalam laporanya Sakbani mengungkapkan secara mendalam kondisi Yayasan setiap periode dari saat berdiri tahun 1986 sampai saat ini. Dengan sangat fasih dan detail Sakbani yang sebelumnya menjabat bendahara Yayasan ini memaparkan angka angka yang berkaitan dengan data keanggotaan dan keuangan Yayasan Dana Setiakawan Guru Jawa Tengah.
Foto : Ketua pengawas TDSGJT Dr Hj Suciati, Mhum menyampaikan hasil pengawasan terhadap YDSGJT
Terkait dengan program, Sakbani mengungkapkan, yayasan yg kini memiliki anggota 187 ribu lebih akan terus berkurang karena pensiun. Jumlah santunan juga selalu lebih besar dari jumlah sumbangan, sehingga dana cadangan yg harus disediakan untuk membayar santunan anggota yg prnsiun / meninggal dunia juga semakin besar.
Foto : Ketua panitia Rapat Tahunan YDSGJT Tutup Tahun Buku 2019 Drs. Aris Munandar, M.Pd
Untuk itu ia mengajukan beberapa alternatif guna mengatasi persoalan tersebut. Salah satunya adalah perubahan katagori anggota yg saat ini terbagi dalam 4 kategori untuk pembayaran sumbangan berdasarkan usia, agar diubah menjadi tiga katagori saja. Kemudian ketentuan jumlah santunan anggota ke depan juga harus diubah menjadi 100?ri jumlah sumbangan anggota.
Dengan pemaparan yang lugas, jelas dan transparan maka semua anggota menyatakan menerima laporan pertanggung jawaban tahun 2019 dan program Yayasan Dana Setiakawan Guru tahun 2020. Hal ini seperti disampaikan Ketua PGRI Klaten (Sunardi), Ketua Kota Semarang (Nurkhoiri), dan Ketua PGRI Kab Kebumen (Agus SUnaryo). Ketiganya berharap solusi terbaik yg ditawarkan bisa segera dijalankan.
Foto : Agus perwakilan PGRI Kebumen menyampaikan pandangan umumatas laporan pertanggungjawaban pengurus YDSGJT
"Yayasan harus tetap berdiri, dan jangan sampai terjadi Yayasan gagal bayar", jelas Agus.
Agus juga mengusulkan agar tanah yg lokasinya strategis tdk hanya dijual begitu saja tetapi dibangun perumahan lebih dulu sehingga dana yg diterima Yayasan bisa lebih besar.
Persetujuan peserta juga meliputi perubahan AD dan ART Yayasan yang telah disampaikan oleh Sekretaris Yayasan Dr.Saptono Nugrohadi, M.Pd, M.Si.
Foto : Sukamto dari KAP menyampaikan hasil pengawasan eksternal terhadap YDSGJT
Rapat Tahunan yang dihadiri para Ketua, Sretaris dan Bendahara Kab/Kota PGRI se Jawa Tengah itu berakhir pukul 13.30 . Dalam Rapat Tahunan tersebut juga dipaparkan hasil pengawasan internal oleh ketua Pengawas Dr. Hj.Sri Suciati, M.Hum dan KAP Sukamto selaku pengawasan eksterlan. (Pur)
0 Komentar